Sebuah Robot Curiosity NASA Bikin Lubang di Mars, Temukan Sesuatu yang Aneh

Jakarta - Curiosity, robot penjelajah planet Mars milik NASA, menemukan campuran unsur kimia yang tak biasa di Earth Merah.

Meski belum bisa dipastikan, penemuan ini secara hipotesis mungkin bisa menunjukkan tanda keberadaan kehidupan asing.

Robot Curiosity membuat lubang di kawah Windstorm di Mars dan mengambil 24 sampel butiran tanahnya, yang kemudian dipanaskan guna memisahkan bahan kimia dari unsur lain.

Hasilnya, ditemukan banyak variasi dalam campuran isotop karbon 12 dan karbon 13, dua isotop karbon stabil dapat mengungkapkan bagaimana siklus karbon telah berubah seiring berjalannya waktu.

Apa yang membuat variasi ini menarik karena mereka menunjukkan proses berbeda yang diciptakan oleh siklus karbon di era contemporary Bumi.

Penemuan karbon di planet lain selalu menarik perhatian peneliti, sebab itu adalah dasar dari semua kehidupan di Bumi.


"Jumlah karbon 12 dan karbon 13 di Tata Surya kita adalah jumlah yang ada pada pembentukan Tata Surya.

Keduanya ada dalam segala hal, tetapi karena karbon 12 bereaksi lebih cepat daripada karbon 13, melihat jumlah relatif masing-masing sampel dapat mengungkap siklus karbon," kata Christopher House, ahli geologi dari Pennsylvania State College, seperti dikutip ScienceAlert.

Peneliti mengatakan, ada tiga skenario berbeda kenapa karbon bisa ditemukan di sedimen kawah Wind, Mars, yang dikumpulkan selama 9 tahun dari Agustus 2012 hingga Juli 2021.

Salah satunya adalah awan debu molekul raksasa. Setiap beberapa ratus juta tahun sekali, Tata Surya melewati awan debu dan efek pendinginan yang ditimbulkan telah meninggalkan endapan karbon.

Ini adalah skenario yang masuk akal, kata tim, tetapi membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.

Atau, bisa jadi karena konversi CO2 menjadi senyawa organik (seperti formaldehida) melalui proses abiotik (non-biologis). Dalam hal ini, sinar ultraviolet mungkin menjadi pemicunya.

Ini adalah hipotesis yang telah dikemukakan ilmuwan sebelumnya, tetapi sekali lagi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah ini benar-benar terjadi atau tidak.

Dan yang ketiga sinar ultraviolet atau mikroba telah mengubah metana yang dihasilkan oleh proses biologis dengan kata lain kita sedang melihat karbon yang diciptakan sebagai hasil dari kehidupan.

Namun, sama seperti dua skenario lainnya, ini harus dibuktikan dan melakukan penelitian lebih lanjut.

Sampel karbon 13 ini seperti sampel dari Australia yang diambil dari sedimen berusia 2,7 miliar tahun. Sampel-sampel itu terciptakan karena aktivitas biologi ketika metana termakan oleh lapisan mikroba purba.

Tetapi kita tidak bisa mengatakan itu di Mars karena itu adalah world yang terbentuk dari bahan dan proses berbeda dari Bumi,"


- Christopher House, ahli geologi dari Pennsylvania State College -


Misi Interest terus berlanjut. Penemuan sisa-sisa lapisan mikroba di masa depan, atau gumpalan metana yang substansial, atau jejak gletser yang telah lama hilang akan membantu para ilmuwan mengetahui mana dari tiga penjelasan ini yang paling relevan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmuwan Berhasil Merekam Penampakan Ubur-ubur Hantu Raksasa Terbesar di Dunia Terekam, Ini Penampakannya

Seorang Mahasiswa Remaja Berhasil Membobol Webcam Mac, Pihak Apple Malah Memberikan Hadiah Rp 1,4 Milliar Atas Aksinya

Penampakan Seekor Kucing Emas Langka Sempat Terekan di Gunung Leuser