Peneliti Mengatakan Iguana Laut yang Bisa Berenang Mirip Godzilla
Jakarta - Iguana laut merupakan satu-satunya kadal di dunia yang mampu hidup dan mencari makan di laut dan merupakan satwa endemik dari Kepulauan Galapagos.
Spesies dengan nama latin Amblyrhynchus Cristatius ini terdiri dari 16 subspesies terlihat sangat mirip, di mana subspesies Isabela dan Fernandina menjadi yang terbesar. Secara fisik, umumnya iguana laut memiliki ukuran 0,7 hingga 1,5 meter.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa sebenarnya iguana ini dulu hidup di darat. Namun, mereka hanyut ke laut jutaan tahun yang lalu dan akhirnya beradaptasi untuk hidup di air laut.
Charles Darwin sendiri pernah menggambarkan iguana laut sebagai "berpenampilan mengerikan" dan "kadal paling menjijikkan", menurut laporan National Geographic.
Namun meskipun terlihat garang, iguana laut sebenarnya merupakan herbivora yang lembut. Mereka bertahan hidup secara eksklusif pada ganggang dan rumput laut bawah laut.
Untuk bergerak di bawah air, ada ekor yang rata secara side yang memungkinkan mereka bergerak bak buaya di dalam air.
Iguana laut dapat menyelam hingga kedalaman 30 meter dan bisa menahan napas 30 hingga 40 menit lamanya.
Umumnya, iguana laut jantan memiliki warna abu-abu gelap untuk menyerap sinar matahari dengan lebih baik setelah terjun ke perairan Galapagos yang dingin.
Namun selama musim kawin, mereka dapat merubah warna kulit berdasarkan subspesies dan warna yang berbeda.
Pada populasi di dekat Española dan Floreana, misalnya, warnanya berubah menjadi hijau terang dan merah.
Sedikit berbeda di Santa Cruz, yang ditemukan mengubah warnanya sehingga terlihat merah dan hitam, dan di Fernandina warna hijau kusam dan merah bachelor's level menjadi warna transformasi.
Sayangnya, secara berkala populasi iguana laut menurun hingga 85 persen akibat El Niño karena kurangnya pasokan makanan.
Faktor seperti pencemaran lingkungan seperti tumpahan minyak, polusi dan sampah plastik juga diduga memperparah penurunan populasi spesies ini di lautan.
Dalam standing konservasi sendiri, iguana laut terdaftar dalam spesies rentan berdasarkan IUCN Red List, dan dilindungi oleh hukum Ekuador dan terdaftar di CITES Appendix II, yang mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan.
Pemangku kepentingan telah berupaya menilai risiko pencemaran plastik laut terhadap kelangsungan hidup iguana sebagai bagian dari program Galapagos Bebas Polusi Plastik.
Spesies dengan nama latin Amblyrhynchus Cristatius ini terdiri dari 16 subspesies terlihat sangat mirip, di mana subspesies Isabela dan Fernandina menjadi yang terbesar. Secara fisik, umumnya iguana laut memiliki ukuran 0,7 hingga 1,5 meter.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa sebenarnya iguana ini dulu hidup di darat. Namun, mereka hanyut ke laut jutaan tahun yang lalu dan akhirnya beradaptasi untuk hidup di air laut.
Charles Darwin sendiri pernah menggambarkan iguana laut sebagai "berpenampilan mengerikan" dan "kadal paling menjijikkan", menurut laporan National Geographic.
Namun meskipun terlihat garang, iguana laut sebenarnya merupakan herbivora yang lembut. Mereka bertahan hidup secara eksklusif pada ganggang dan rumput laut bawah laut.
Untuk bergerak di bawah air, ada ekor yang rata secara side yang memungkinkan mereka bergerak bak buaya di dalam air.
Iguana laut dapat menyelam hingga kedalaman 30 meter dan bisa menahan napas 30 hingga 40 menit lamanya.
Punya Kemampuan Berubah Warna
Umumnya, iguana laut jantan memiliki warna abu-abu gelap untuk menyerap sinar matahari dengan lebih baik setelah terjun ke perairan Galapagos yang dingin.
Namun selama musim kawin, mereka dapat merubah warna kulit berdasarkan subspesies dan warna yang berbeda.
Pada populasi di dekat Española dan Floreana, misalnya, warnanya berubah menjadi hijau terang dan merah.
Sedikit berbeda di Santa Cruz, yang ditemukan mengubah warnanya sehingga terlihat merah dan hitam, dan di Fernandina warna hijau kusam dan merah bachelor's level menjadi warna transformasi.
Sayangnya, secara berkala populasi iguana laut menurun hingga 85 persen akibat El Niño karena kurangnya pasokan makanan.
Faktor seperti pencemaran lingkungan seperti tumpahan minyak, polusi dan sampah plastik juga diduga memperparah penurunan populasi spesies ini di lautan.
Dalam standing konservasi sendiri, iguana laut terdaftar dalam spesies rentan berdasarkan IUCN Red List, dan dilindungi oleh hukum Ekuador dan terdaftar di CITES Appendix II, yang mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan.
Pemangku kepentingan telah berupaya menilai risiko pencemaran plastik laut terhadap kelangsungan hidup iguana sebagai bagian dari program Galapagos Bebas Polusi Plastik.
Komentar
Posting Komentar