Kalajengking Laut Purba Sebesar Hewan Peliharan Pernah Hidup di Dalam Laut China

New York - Sekitar 435 juta tahun lalu, seekor kalajengking laut dengan panjang 1 meter atau sebesar anjing pernah hidup di laut China. Mereka menggunakan lengannya yang besar dan berduri untuk menjerat mangsa.

Dan baru-baru ini, para arkeolog menemukan sisa-sisa fosil Terropterus xiushanensis yang merupakan eurypterid alias arthropoda kuno yang berkerabat dekat dengan arakhnida modern dan kepiting tapal kuda.

"Tungkai berduri yang ada di tubuh kalajengking diduga digunakan untuk menangkap mangsa. Jika diibaratkan itu seperti perangkap yang dibentuk oleh pedipalpus berduri laba-laba cambuk di antara arachnida," kata Bo Wang, rekan penulis studi dari Nanjing Institute of Geology and Palaeontology dan Facility for Quality in Life and Paleoenvironment di Chinese Academy of Sciences, sebagaimana dikutip Live Science.

Studi yang diterbitkan di jurnal Scientific research Bulletin pada 30 November 2021 itu menjelaskan, pedipalpus sendiri adalah bagian tubuh paling penting yang dimiliki arachnida.

Di beberapa arachnida, pedipalpus biasanya digunakan untuk mengirim sperma dari laba-laba jantan ke betina dan bagi laba-laba cambuk, ini juga digunakan untuk merebut mangsa.

Adapun kalajengking purba hidup selama periode Silur, antara 443,8 hingga 419,2 juta tahun yang lalu. Saat ini, kalajengking menjadi killer puncak, hidup di bawah air, menerkam ikan dan moluska.

Eurypterids datang dalam berbagai ukuran, yang terkecil seukuran telapak tangan manusia dan terbesar seukuran manusia dewasa. Spesies yang baru dideskripsikan T. xiushanensis adalah yang pertama ditemukan dari keluarga Mixopteriade.

"Pengetahuan kami tentang hewan aneh ini terbatas, hanya pada empat spesies dalam dua category yang dijelaskan 80 tahun lalu: Mixopterus kiaeri dari Norwegia, Mixopterus multispinosus dari New york city, Mixopterus simonsoni dari Estonia dan Lanarkopterus dolichoschelus dari Skotlandia," tulis Wang dalam studinya.

T. xushanensis juga merupakan mixtopterid pertama yang ditemukan di superbenua Gondwana, terbentuk dari superbenua Pangea yang retak menjadi dua.

"Penelitian di masa depan, terutama di Asia, dapat mengungkapkan distribusi mixopterids yang lebih kosmopolitan dan mungkin kelompok eurypterids lainnya," tulis peneliti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmuwan Berhasil Merekam Penampakan Ubur-ubur Hantu Raksasa Terbesar di Dunia Terekam, Ini Penampakannya

Seorang Mahasiswa Remaja Berhasil Membobol Webcam Mac, Pihak Apple Malah Memberikan Hadiah Rp 1,4 Milliar Atas Aksinya

Penampakan Seekor Kucing Emas Langka Sempat Terekan di Gunung Leuser