Mendalami Kondisi Laut Tempat KRI Naggala-402 Tenggelam

JakartaSetelah KRI Nanggala-402 hilang kontak selama tiga hari, kapal selam TNI AL tersebut secara resmi dinyatakan tenggelam pada 24 April 2021. KRI Nanggala-402 terakhir terdeteksi berada di kedalaman 850 meter. Sebanyak 53 awak kapal yang bertugas di dalamnya, gugur.

KSAL Laksamana Yudo Margono mengatakan, salah satu kesulitan pencarian adalah kedalaman laut. Meski demikian, tim tetap melakukan prosedur pencarian dan pengangkatan kapal. Pencarian dilakukan dengan mengerahkan puluhan armada kapal serta bantuan dari negara sahabat.

" Kedalaman laut yang kita deteksi adalah pada kedalaman 850 meter, ini sangat riskan dan memiliki kesulitan yang tinggi. Dengan kesulitan ini, kita tetap jalankan prosedur pengangkatan maupun evakuasi berikutnya," ucapnya.

Lantas seperti apa kondisi laut di kedalaman 850 meter tempat KRI Nanggala-402 tenggelam? Berikut ini penggambarannya, seperti dirangkum detikINET dari sejumlah sumber, Senin (26/4/2021).

Sebelum beranjak lebih jauh, mari kita kenali pembagian zona kedalaman laut terlebih dahulu. Secara umum, zona kedalaman laut dibagi menjadi lima lapisan. Yaitu sunlight area, twilight zone, twelve o'clock at night zone, the void dan the trenches.

Perbedaan yang mencolok di antara 5 lapisan tersebut adalah kedalamannya. Setiap zona ditinggali oleh hewan-hewan laut yang berbeda, khas dan spesifik. Selain itu, semakin dalam zona, semakin sedikit sinar Matahari mampu menjangkaunya, sehingga semakin gelap dan berkurang cahaya.

Zona twilight

Berdasarkan pembagian kedalamannya, wilayah tempat tenggelamnya KRI Nanggala-402 masuk ke zona twilight atau mesopelagic, yaitu zona kedalaman 200 - 1.000 meter di bawah permukaan laut. Zona ini terletak di antara epipelagik fotik di bagian atas dan batipelagik afotik di bawahnya (lihat gambar di bawah).

Zona golden memanjang antara 213 meter hingga 1 kilometres. Sangat sedikit cahaya Matahari yang mencapai zona ini sehingga laut terlihat redup. Ikan yang lebih besar seperti paus dan cumi-cumi raksasa menyelam ke tempat ini untuk mencari makanan.

Tak hanya itu, hewan laut yang hidup di kedalaman ini mulai tampak aneh wujudnya. Beberapa hewan laut yang tinggal di zona ini punya bioluminesensi atau bisa mengeluarkan cahaya.

Ekologi

Meskipun ada sedikit cahaya yang menembus zona ini, tetapi tidak cukup untuk melakukan fotosintesis. Bentuk kehidupan yang umum ditemukan adalah herbivora yang datang pada siang hari, detritivora yang memakan organisme mati dan pelet kotoran, dan karnivora yang memakan spesies sebelumnya. Ganggang tidak ada di lapisan ini karena kurangnya cahaya.

Contoh hewan di zona ini adalah bristlemouth, ikan todak, cumi, belut serigala, ikan lentera, ikan rattalk, ikan kapak, viperfish, ubur-ubur yang berbeda dengan ubur-ubur di lautan dangkal, dan makhluk semi-laut dalam lainnya.

Sebuah studi tahun 2015 menunjukkan bahwa biomassa di zona ini 10 kali lebih besar dari perkiraan sebelumnya, dengan total 10 miliar lot dan mewakili sekitar 90% biomassa ikan di earth ini, kira-kira sekitar 100 kali lipat dari tangkapan tahunan hasil laut dan 200 kali lipat dari 24 miliar ayam di dunia.

Nelayan komersial menganggap biomassa tersebut layak untuk budidaya ikan, minyak dan silase. Pada tahun 2002, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB dalam laporannya membahas bahwa zona ini memiliki biomassa yang layak untuk industri pangan ikan dan minyak ikan.

Tekanan air di kedalaman laut
Di kedalaman 850 meter, tekanan hidrostatis air meningkat sebanyak 1 atm machine setiap kedalaman 10 meter. Jika tekanan di udara adalah 1 atm machine, maka tekanan di kedalaman 850 meter adalah 85 atm. Sementara manusia hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3 hingga 4 atm machine.

Pada kedalaman sekitar 30,48 meter, manusia akan mengalami empat kali tekanan regular. Kondisi itu menyebabkan jaringan spons paru-paru mulai berkontraksi, yang akan membuat penyelam hanya memiliki sedikit pasokan udara yang terhirup di permukaan.

Pada saat yang sama, tekanan dari air akan mendorong air ke dalam mulut, mengisi kembali paru-paru manusia dengan air, bukan udara. Selain itu, semakin lama manusia di bawa ke kedalaman laut, detak jantung manusia bisa turun menjadi hanya 14 detak per menit.

Berenang dalam air laut di kedalaman 850 adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia. Saat air masuk ke kapal selam, kurang dari hitungan detik gendang telinga akan pecah, paru-paru akan termampatkan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa lalu pecah, selanjutkan akan diikuti oleh pembuluh darah dan organ seluruh tubuh yang ikut hancur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Robot Curiosity NASA Bikin Lubang di Mars, Temukan Sesuatu yang Aneh

Peneliti Mengatakan Iguana Laut yang Bisa Berenang Mirip Godzilla

Penampakan Seekor Kucing Emas Langka Sempat Terekan di Gunung Leuser